Sepintas dalam perjalanan menuju Curug Cigamea, penulis melihat
sebuah papan kecil dengan sebuah panah putih beserta tulisan curug
sewu. Perlu beberapa detik untuk kemudian menyadari bahwa sebuah
lokasi wisata hampir saja terlewati. Mobilpun segera di rem
mendadak, pindah gigi dan langsung bergerak mundur untuk memastikan
apakah yang dibaca secara sambil lalu itu benar bertuliskan Curug
Sewu ? Yup, ternyata tulisan itu benar adanya, langsung saja
penulis ambil inisiatif untuk mencoba mengetahui lebih lanjut
seperti apakah air terjun yang dinamakan Curug Sewu ini. Setahu
penulis di Jawa Timur juga ada sebuah air terjun dengan nama
Grojokan Sewu, yang terkenal dengan kedahsyatan limpahan airnya.
Hmm,... apakah air terjun ini cukup istimewa hingga disebut dengan
Sewu yang dalam bahasa Indonesia bermakna seribu ?
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Air Terjun - Curug Sewu Foto Curug Sewu diambil dari sudut kanan bawah objek | | | | |
Bertanya dengan penduduk setempat akan keberadaan air terjun
ini, diperoleh informasi bahwa air terjun yang dimaksud
masih berjarak 1-2km, mengikuti jalan berbatu yang nampaknya hanya
cukup dilalui oleh sebuah mobil. Namun tak mengapa, toh meskipun
jalan berbatu namun masih cukup teratur dan sedikit rata sehingga
aman dilalui mobil jenis jeep standard. Meskipun dibeberapa bagian
jalan terkadang permukaan jalan bergelombang dan memaksa untuk
berjalan perlahan-lahan, akhirnya sampai juga ke areal parkir objek
wisata ini.
Sempat bingung juga ketika melihat sekeliling areal parkir tidak
terlihat tanda-tanda maupun suara air terjun. Penulis pun akhirnya
memutuskan untuk menyeberangi sebuah jembatan besi yang tampak
masih kokoh dengan harapan bisa menemui air terjun di balik bukit
kecil diseberang sungai. Sekali lagi tidak ada yang bisa ditemui di
balik bukit, kecuali hamparan padang datar dimana beberapa tenda
besar telah berdiri. Dari hasil bertanya dengan seorang wisatawan
yang berkemah disana, diperoleh informasi bahwa lokasi yang
dimaksud masih jauh di bawah bukit mengikuti jalan setapak. Sempat
bimbang juga untuk meneruskan peninjauan lokasi, namun julukan
"Sewu" pada air terjun ini benar-benar memancing rasa ingin tahu
dan melupakan sejenak keletihan yang sudah mendera.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Air Terjun - Curug Sewu Perjalanan balik yang menanjak dari lokasi curug ke areal parkir atau perkemahan | | | | |
Berbekal tekad akhirnya perjalananpun dilanjutkan. Jalan menuju
lokasi yang dilalui, perlahan mulai berubah dari semula yang berada
dilapangan terbuka, akhirnya berada dalam kerimbunan pohon dan
semak-semak hutan. Bentuk jalan dari yang semula datar akhirnya
berubah menurun curam dan sedikit licin karena lembab. Peralatan
GPS yang ada ditangan juga sudah mulai "kepayahan" mencoba
menangkap sinyal-sinyal satelit dari balik rimbunnya dedaunan., dan
akhirnya tidak berfungsi sama sekali ketika telah berada di dalam
lembah yang sarat dengan pepohonan. Suara air terjun yang terdengar
kian lama semakin jelas dan keras terdengar, namun objek yang
dimaksud belum terlihat sama sekali. Sebuah air terjun yang nampak
diantara dedaunan, nampaknya tidak mewakili derasnya suara yang
terdengar.
Tepat dibalik tikungan terakhir, sebuah air terjun yang cukup
besar dengan ketinggian kira-kira lebih dari 80 meter menampakkan
diri dengan gagahnya. Suara air yang jatuh begitu keras dan
menggelegar memenuhi seisi lembah. Tidak salah disebut dengan Curug
Sewu, karena dari semua air terjun yang ada di kabupaten Bogor,
nampaknya air terjun inilah yang terbesar dan tertinggi. Terdapat
dua air terjun dengan ketinggian yang sama namun dengan debit air
yang jauh lebih kecil di sebelah air terjun utama ini. Sekiranya
musim penghujan telah tiba, nampaknya lokasi wisata Curug Sewu ini
akan semakin spektakuler deru air terjunnya.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Air Terjun - Curug Sewu Bebatuan yang ada di Curug Sewu di dominasi warna merah tembaga | | | | |
Ada perbedaan yang mencolok pada air terjun ini dibandingkan
dengan air terjun lain. Perbedaan tersebut terletak pada bebatuan
yang didominasi warna merah pada sungai dimana limpahan air terjun
ini mengalir. Sama sekali tidak terlihat bebatuan berwarna hitam
yang umumnya terdapat pada air terjun lainnya. Mungkinkah air yang
mengalir pada air terjun ini kaya akan unsur besi atau tembaga
sehingga menimbulkan warna merah atau mungkin karena jenis
tanah/bebatuannya itu sendiri ? Bongkahan batu besar dengan ukuran
yang lebih besar dari manusia dewasa juga banyak terdapat dilokasi
ini, yang juga dominan berwarna merah bata.
Secara umum, lokasi objek wisata ini bisa dibilang masih sangat
alami. Belum ada coretan-coretan usil pada batu-batu besar yang
tentunya diharpakan sekali jangan pernah terjadi. Demikian juga
dengan sampah, penulis tidak menemukan dalam jumlah yang berarti.
Mungkin dikarenakan lokasinya yang cukup sulit dijangkau karena
memerlukan stamina ekstra sehingga jarang ada wisatawan yang
berkunjung. Namun dari gerbang pintu masuk yang hampir selesai
dibangun nampaknya lokasi ini bakal lebih ramai dikunjungi orang di
masa yang akan datang.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Air Terjun - Curug Sewu Gerbang masuk lokasi Curug Sewu yang telah selesai dibangun tapi belum diberlakukan karcis bea masuk | | | | |
Puas rasanya menikmati derunya limpahan air terjun, bermain air
disungai ataupun berlompatan diantara bebatuan besar dilokasi objek
wisata ini. Satu hal yang pasti saat berkunjung ke Curug Sewu,
bawalah bekal minuman secukupnya, karena dalam perjalanan balik ke
areal parkir di atas bukit, anda akan sangat membutuhkan air untuk
melepaskan dahaga. Tidak ada sama sekali pos pemberhentian dimana
kita bisa membeli minuman karena sepanjang jalan menuju lokasi yang
ada hanyalah pepohonan danrimbunnya dedaunan.
Selamat berkunjung ke Curug Sewu
|