| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Budaya - Arca Gupolo Patung Agastya dalam posisi berdiri dengan ketinggian seiat 2 meter. Jelas sekali terlihat kondisi patung yang tidak utuh lagi | | | | | Arca Gupolo merupakan kumpulan dari tujuh arca yang tidak terata
dengan rapi. Lima dari tujuh arca tersebut tidak memiliki lagi
bagian kepala arca, bahkan ada diantaranya yang sudah rusak cukup
parah sehingga kalau tidak dilihat secara lebih seksama, maka
akan terlihat seperti onggokan batu biasa. Arca terbesar memiliki
tinggi dua meter dan berbentuk Agastya dengan dekorasi yang sudah
pudar tetapi masih menyisakan motif bunga-bunga pada pakainnya.
Disampingnya, bisa dilihat pula sebuah relief berbentuk trisula
yang cukup jelas.
Arca yang kedua berbentuk agastya yang berwujud siwa yang
sedang dalam posisi duduk. Ukuran arca ini cukup besar namun
sudah banyak kehilangan detil bentuknya. Sama sekali tidak
terlihat motif atau relief pendukung, bahkan bentuk wajah sudah
tidak bisa dikenali sama sekali alias rata.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Budaya - Arca Gupolo Patung kedua yang berada didepan patung utama, merupakan patung dalam posisi duduk yang hanya meninggalkan garis/bentuk dasar dari tubuh manusia | | | | |
Sedangkan kelima arca lainnya yang berukuran jauh lebih kecil,
kondisinya benar-benar sangat parah. Semuanya merupakan arca
tanpa kepala, bahkan ada yang tinggal menyisakan bagian bawah
dari badan arca. Arca-arca kecil ini letaknya berserakan
disekitar dua arca utama, dan semuanya merupakan arca dalam
posisi duduk.
Penduduk sekitar sering bekunjung kelokasi arca ini mengingat
disamping lokais arca terdapat sumur yang merupakan satu-satunya
sumber mata air yang ada di beberapa dusun terdekat. Daerah
sekitar arca gupolo cukup teduh, sepi dan lembab dikelilingi oleh
pepohonan yang rimbun. Jalan setapak meunju lokasi ini merupakan
sebuah jalan dari bebatuan cadas berwarna putih yang terkadang licin dibeberapa bagiannya.
Penduduk sekitar sangat bergantung pada sumur Gupolo untuk
keperluan sehari-harinya. Karenanya, pengunjung lokasi ini tidak
akan pernah kesepian karena selalu ada penduduk yang menimba air
untuk memasak, mencuci atau mandi sekalipun. Nama Gupolo sendiri
merupakan panggilan orang awam terhadap Agastya.
|