| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Budaya - Candi Bangkal Bagian badan candi dimana pada masing-masing sisinya terdapat arca banaspati | | | | | Berada diantara sawah/kebun milik penduduk, lokasi Candi Bangkal
ini masih mudah dikunjungi dikarenakan letaknya tidak jauh berada
dari jalan desa yang masih bisa dilalui kendaraan roda empat.
Sebuah jalan dari semen menghubungkan antara pintu masuk objek
candi Bangkal dengan jalan desa tersebut. Sempat salah ambil jalan
ketika mencoba mencari letak dari candi ini, dikarenakan peta umum
yang ada/dijual di toko buku, tidak memberikan gambaran lokasinya
secara tepat. Untunglah bentuknya yang unik dan tinggi dengan
dominasi warna merah menjadikannya terlihat cukup jelas diantara
warna hijau sawah dan peohonan dari kejauhan.
Kondisi candi yang terletak di Desa Kambangsari, Kecamatan Ngoro,
Kabupaten Mojokerto ini sudah rusak cukup parah. Batu bata merah
yang merupakan bahan utama penyusun candi ini nampak mulai banyak
yang terkikis/terpotong/cuil di beberapa sudutnya. Meskipun demikian
secara keseluruhan bentuk candi ini masih terlihat cukup jelas
hanya saja pada bagian atasnya, sepertinya tidak utuh lagi
mungkin pernah runtuh sebelumnya. Relief-relief yang berada pada
dinding kaki candi masih bisa terlihat cukup jelas, dan juga
beberapa arca banaspati yang ada pada dinding badan candi masih
terlihat menempel pada tempatnya. Total terdapat enam arca
banaspati dengan 3 pada bagian pintu masuk (barat), dan
masing-masing satu buah pada sisi-sisi lainnya.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Budaya - Candi Bangkal Candi Bangkal tampak secara keseluruhan. Bagian atas candi ini diperkirakan lebih tinggi dari yang tampak sekarang | | | | |
Pada bagian dalam candi, yakni dibagian tengah atasnya masih
terpampang relief Batara Surya yang mengendarai seekor kuda. Relief
ini mengingatkan saya pada relief serupa yang pernah saya lihat
pada Candi Jawi dan Candi Badut. Suatu hal yang menarik mengingat Candi Jawi dan Candi Badut
tersusun dari batuan andesit, berbeda dengan Candi Bangkal yang
tersusun dari bata merah, tapi kedua candi ini memiliki "tema" yang
sama pada bagian atas-tengah-dalam candi.
Sebelah muka atau bagian barat dari candi ini masih terdapat
setumpuk batu bata yang diperkirakan dulunya merupakan bagian pintu
gerbang dari Candi Bangkal. Sedangkan disisi utara dari candi ini
masih terdapat sejumlah batuan andesit yang berserakan dengan
bentuk-bentuk khusus. Kemungkinan batuan andesit ini diperkirakan
merupakan bagian hiasan dan atas candi.
Candi Bangkal diperkirakan dibangun antara abad ke 13 dan 14
Masehi, dimana pada masa tersebut terjadi pergeseran kekukasaan
dari wilayah tengah jawa ke bagian timur jawa, seiring dengan
dominasi kekuasaan Majapahit pada abad itu. Seperti umumnya
candi-candi lain, Candi Bangkal memiliki pola simetris pada
arsitekturnya. Bentuknya yang ramping dan menjulang tinggi
merupakan ciri khas dari candi-candi di Jawa Timur, berbeda dengan
candi yang di Jawa Tengah yang meskipun sama-sama memiliki pola
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Budaya - Candi Bangkal Salah satu sudut kaki candi dengan relief yang masih cukup jelas untuk dinikmati | | | | | simetris namun memiliki bentuk yang lebih tambun. Bentuk yang
tinggi dan ramping ini menyebabkan candi-candi di Jawa Timur sangat
rentan dari runtuh bila terjadi gempa bumi. Candi Bangkal dan juga
candi-candi lain (Candi Ngetos, Sawentar dan Sumberjati)
diperkirakan memiliki bagian atap yang tinggi namun telah runtuh
akibat gempa bumi.
Berada di antara sawah/kebun punduduk, nampak menjadikan objek
arkeologi ini sepi dari kunjungan. Beberapa ekor kambing nampak
asik merumput tak jauh dari sisi candi, sementara bagian dasar
candi yang becek karena tergenang air semakin mengurangi keinginan
untuk mencoba mendekati candi. Sebuah sarang tawon pada bagian atas
pintu masuk candi ini semakin mempertegas bahwa candi ini memang
relatif jarang di kunjungi oleh wisatawan.
|