Login

 

 
 

Artikel: Budaya - Candi Dermo

 

 artikelgalerilokasiforum

 


[navigasi.net] Budaya - Candi Dermo

Telah dilihat: 5833x

Penulis

:

   Buyung Akram

Referensi

:

-

 

Lokasi

:

Pamotan;Wonosonyo;Sidoarjo

Koordinat GPS

:

S7.407040 - E112.619800

Ketinggian

:

19 m

Fotografer

:

 

 

 

 

 

Tanggapan: 0 

 

 

Galeri: 8 

 


Sebuah tangga bambu tampak menyandar di tumpukan bata merah yang menjulang tinggi. Seorang lelaki bertopi tampak sedang menempelkan beberapa potong kertas di tumpukan bata merah tersebut. Tumpukan bata merah ? ya... sepintas Candi Dermo nampak bagaikan gundukan bata merah yang menjulang tinggi. Beberapa bagian tubuh candi sudah runtuh dimakan usia sehingga bentuk lekukan candi yang sebenarnya sudah sulit untuk diperkirakan lagi.

[navigasi.net] Budaya - Candi Dermo

Letak candi ini berada di tengah-tengah pemukiman penduduk Desa Pamotan, Kecamatan Wonosonyo, Kabupaten Sidoarjo. Untuk menuju candi harus melalui sebuah jalan kecil yang berada disela-sela perumahan penduduk. Saya sendiri sempat "tertipu" ketika menafsirkan papan petunjuk wisata candi dermo, saat itu saya pikir Candi Dermo berada ditepian sebuah jalan kecil namun masih bisa dilewati mobil. Namun ketika menelusuri jalan yang saya maksud, sama sekali tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan sebuah candi. Sehingga saya memutuskan untuk balik lagi ke papan penunjuk wisata dan mencoba mengikuti arah panah yang dimaksud. Setelah mengamati arah panah secara lebih seksama baru saya bisa melihat sebuah bangunan tingi berwarna merah yang berada ditengah-tengah pemukiman penduduk. Untuk menuju lokasi tersebut terlebih dahulu harus melewati jembatan terbuat kayu yang melintang di sungai dengan berjalan kaki kemudian dilanjutkandengan berjalan kaki lagi sekitar 50 meter diantara pemukiman penduduk.

Candi Dermo memang sedang dalam perencanaan akan di renovasi. Beberapa potongan kertas dengan kode-kode angka tampak tertempel dibeberapa bagian candi. Sebenarnya candi ini sudah pernah direnovasi pada jaman penjajahan belanda, namun renovasi yang dilakukan nampaknya merubah wajah candi, karena lebih bersifat mempertahankan candi dari keruntuhan daripada upaya menyusun ulang badan candi.


[navigasi.net] Budaya - Candi Dermo

Mencoba memasuki bagian dalam candi sempat membuat ragu-ragu, takut bila runtuh bagian atap candinya. Setelah diyakinkan oleh juru kunci bahwa candi itu aman-aman saja untuk dimasuki barulah saya beranikan diri untuk memasukinya. Bagian dalam candi cukup sempit, dikarenakan renovasi yang pernah dilakukan dahulu dikerjakan dengan menambah bagian dalam sedemikian rupa sehingga bisa menyokong bangunan dari kemungkinan runtuh. Dari pengamatan terhadap ukuran batu bata yang terdapat didalam ruangan tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa batu bata hasil renovasi semasa penjajahan Belanda mempunyai ukuran yang lebih kecil dan tipis dibandingkan batu bata asli penyusun candi. Bagian dalam - tengah atas dari candi ini juga tidak ditemukan adanya relief seperti yang pernah saya jumpai pada Candi Jiwa maupun Candi Bentar.

Pada bagian depan dari Candi Dermo ini terdapat dua buah patung, namun sayang sekali kondisinya sudah rusak. Patung kecil yang terbuat dari batu hitam (andesit) dengan tinggi kurang dari 50cm ini nampak jelas berbeda antara keduanya. Sayang sekali bentuk apa yang hendak ditampilkan pada kedua patung tersebut sudah susah untuk dikenali lagi.


[navigasi.net] Budaya - Candi Dermo

Tidak banyak informasi yang saya dapatkan berkaitan dengan asal-usul Candi Dermo. Petugas yang ada/bertugas waktu kunjungan kelokasi saat itu nampaknya kurang menguasai akan apa yang seharusnya dia lakukan, yakni memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin tentang Candi Dermo. Informasi yang saya peroleh cuma berupa berita yakni Candi Dermo memang dalam proses renovasi tahap awal oleh pemda setempat bekerja sama dengan pusat kebudayaan yang ada di Mojokerto. Bila kelak candi ini selesai direnovasi yang entah kapan, tentunya salah satu budaya warisan nenek moyang kita berhasil diselamatkan dari keruntuhan dan bisa dinikmati serta dipelajari oleh generasi di masa yang akan datang.

navigasi.net 2003 - 2024