Mesjid Pecinan Tinggi, seperti namanya dibagun didaerah pemukiman
cina pada masa kesultanan Banten. Terletak kurang lebih 500 meter
ke arah Barat dari mesjid Agung Banten atau 400 meter ke arah
selatan dari Benteng Spelwijk. Tidak banyak literatur yang
menjelaskan asal usul didirikannya mesjid ini, kecuali hanya
menjelaskan bahwa Mesjid Pecinan Tinggi ini merupakan mesjid yang
pertama kali di bangun oleh Sultan Hasanudin sebelum kemudian
mendirikan Mesjid Agung Banten.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Budaya - Mesjid Pecinan Tinggi Sisa bagian mihrab tempat imam/berkhotbah | | | | |
Berbeda dengan Mesjid Agung Banten yang masih berdiri dengan
kokoh, Mesjid Pecinan Tinggi bisa dikatakan tinggal puing-puingnya
saja. Selain sisa fondasi bangunan induknya yang terbuat dari batu
bata dan batu karang, juga masih ada bagian dinding mihrabnya.
Disamping itu, dihalaman depan disebelah kiri (utara) mesjid
tersebut, masih terdapat pula sisa bangunan menaranya yang
berdenah bujur sangkar. Menara ini terbuat dari bata dengan fondasi
dan bagian bawahnya terbuat dari batu karang. Bagian atas menara
ini sudah hancur, sehingga wujud secara keseluruhan/utuh dari
bangunan ini sudah tidak nampak lagi.
Tidak jauh dari menara tersebut dan masih dalam area yang sama
terdapat pula sebuah makam cina.
Entah apa kaitannya antara makam tersebut dengan mesjid pecinan
tinggi, yang jelas makam tersebut hanyalah satu-satunya yang
terdapat di lokasi ini. Tulisan cina yang ada di makam tersebut
masih terpatri dengan jelas. Atas bantuan seorang teman yang paham
dengan huruf cina, tulisan menjelaskan bahwa yang dikuburkan disana
adalah pasangan suami istri (Tio Mo Sheng+Chou Kong Chian) yang berasal
dari desa Yin Shao dan batu nissan tersebut didirikan pada tahun 1843.
Bisa jadi kedua orang itu adalah imam/ustadz/pemuka agama
sehingga layak dimakamkan disamping Mesjid Pecinan Tinggi.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Budaya - Mesjid Pecinan Tinggi Sebuah kuburan cina yang terletak dalam satu lokasi dengan Mesjid Pecinan Tinggi | | | | |
Dengan kondisi yang mengenaskan tersebut, praktis peninggalan
budaya Mesjid Pecinan Tinggi jauh dari minat kunjungan wisata.
Suasana yang terik dan tidak adanya pepohonan semakin menambah
keengganan untuk mengunjunginya. Memang Mesjid Pecianan Tinggi
bukanlah suatu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, terlebih
bagi wisatawan keluarga. Namun bila anda berkunjung ke wilayah
banten lama, tidak ada salahnya untuk meninjau sejenak ke lokasi
ini, setidaknya bisa menjadi suplemen pengetahuan/kunjungan disamping
objek wisata budaya banten lama lainnya.
|