| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Budaya - Situs Watugudig Tampak depan batu Jaladwara yang berbentuk Makara, berfungsi sebagai jalan air. Sekilas mirip mahluk angkasa luar :D | | | | | Bebatuan itu nampak tersesusun rapi membentuk formasi segi empat,
sementara sebagian lagi berserakan diberbagai sudut lokasi dan
ada pula yang menggerombol sedikit terpisah dari formasi utama.
Bentuk batu itu menyerupai umpak (landasan pondasi bangunan/tiang
kayu) yakni berbentuk bulat dengang tonjolan pada puncaknya,
misrip alat musik gong. Bebatuan ini memiliki diameter terbesar 75cm sedangkan yang terkecil berukuran 53cm.
Penduduk setempat menamakan bebatuan
tersebut dengan panggilan watugudig (watu=batu,
gudig=luka/bopeng). Penamaan tersebut berdasarkan pada permukaan
batu yang tidak rata atau halus, mirip luka basah yang membusuk
pada bagian tubuh manusia. Padahal bentuk permukaan tersebut bisa
jadi karena batuan tersebut akibat tatahan yang kasar (belum
selesai) atau mungkin juga kebopengan batuan tersebut karena aus
atau juga karena struktur bebatuannya yang memang banyak rongga
kecil didalamnya. | | | | | | |
| | | [navigasi.net] Budaya - Situs Watugudig Pandangan secara keseluruhan dari situs watugudig | | | | |
Kemungkinan besar tempat ini adalah merupakan pendopo dengan
pilar dan atap yang terbuat dari kayu yang sekarang sudah musnah.
menurut cerita yang berkembang, tempat ini dulunya merupakan
sebuah pendopo besar yang konon sering digunakan oleh Prabu Ratu
Boko sebagai tempat peristirahatan atau tempat singgah setelah
perang.
Pada penggalian yang pernah dilakukan oleh dinas purbakala DI
Yogyakarta, telah ditemukan pula temuan-temuan lepas diantaranya
batu candi berbentuk padma, umpak, antefiks (simbar), fragmen
gerabah, tulang keramik dan kereweng. Selain itu ada pula temuan
berupa arca budha yang telah diselamatkan ke kantor arkeologi
DIY. Dikompleks situs ini juga pernah ditemukan drum,
dongkrak, botol dan sebagainya. Berdasarkan temuan terakhir ini
diambil kesimpulan bahwa situs watugudig telah teraduk atau
dengan kata lain pernah di gali oleh pihak-pihak lain
sebelumnya.
|