Login

 

 
 

Artikel: Budaya - Gua Selomangleng

 

 artikelgalerilokasiforum

 


[navigasi.net] Budaya - Gua Selomangleng
Tampak muka dari Gua Selomangleng yang cukup ramai di kunjungi wisatawan saat menjelang lebaran 2005

Telah dilihat: 7387x

Penulis

:

   Buyung Akram

Referensi

:

-

 

Lokasi

:

Pojok;Mojoroto;Kediri

Koordinat GPS

:

S7.807230 - E111.972810

Ketinggian

:

123 m

Fotografer

:

 

 

 

 

 

Tanggapan: 0 

 

 

Galeri: 9 

 



[navigasi.net] Budaya - Gua Selomangleng
Sebuah arca yang terletak dimuka gua yang sudah tidak utuh lagi dibagian kepalanya
Gua Selomangleg merupakan objek wisata populer di Kabupaten Kediri. Dinamakan Selomangleng dikarenakan lokasinya yang berada di lereng bukit (Jawa=>Selo=Batu, Mangleng=Miring), kira-kira 40 meter dari tanah terendah di kawasan. Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam yang berukuran cukup besar, sehingga nampak cukup menyolok dari kejauhan.

Sepintas tidak ada yang istimewa di gua batu ini, keunikan baru terlihat begitu mendekati pintu gua. Beberapa meter dibawah mulut gua terdapat beberapa bongkahan batu yang berserakan. Sebagian diantaranya terdapat pahatan, menandakan bahwa tempat ini sudah pernah disentuh manusia. Berbagai corak relief menghiasai dinding luar gua, diantaranya ada yang berbentuk manusia.

Melongok kedalam gua, suasana gelap gulita dan aroma dupa yang cukup menyengat datang menyambut pengunjung. Tidak heran bila ada beberapa pengunjung yang takut atau berfikir panjang sebelum memutuskan untuk memasukinya. Kesan mistis terasa kental sekali saaat berada didalamnya. Beberapa pengunjung nampak buru-buru keluar setelah tidak lama memasuki ruang karena, dikarenakan tidak kuat dengan aroma dupa yang menyengat.


[navigasi.net] Budaya - Gua Selomangleng
Satu-satunya motif lingkaran dengan berbagai hiasan relief didalamnya yang bisa ditemui dibagian dalam gua

Gua yang terbuat dari batuan andesit ini menjadikannya kedap air. Tidak ada stalagtit maupun stalagmit yang umum dijumpai pada gua-gua alam. Terdapat tiga ruangan dalam gua, dari pintu masuk kita akan tiba di ruanagan utama yang tidak begitu lebar dengan sebuah pintu kecil disisi kiri dan  kanan untuk menuju ruangan lain dari dalam gua.

Didalam gua ini banyak sekali dijumpai relief yang menghiasi dinding gua. Diperlukan penerangan tambahan untuk bisa melihatnya dengan jelas. Saya sendiri menggunakan sinar lampu dari telepon genggam yang kebetulan bisa difungsikan sebagai lampu penerangan (senter). Pada dasar lantai banyak sekali ditemukan bunga-bunga sesajen berwarna merah dan kuning yang masih segar. Suatu pertanda bahwa tempat ini cukup sering digunakan untuk mengasingkan diri, bertapa atau tirakat bagi kalangan masyarakat tertentu.


[navigasi.net] Budaya - Gua Selomangleng
Relief lain yang berada di dinding gua mirip bentuk manusia berkepala binatang (garudeya?)

Memasuki ruangan sebelah kiri dari pintu masuk gua, pengunjung mesti sedikit merangkak dikarenakan ukuran pintunya yang cukup kecil. Ketika mencoba memasuki ruangan tersebut, praktis cahaya yang ada semakin minim dikarenakan tidak adanya penerangan pada ruang tersebut. Ditambah ruangannya yang kecil dengan atap yang rendah sehingga kesan sempit dan sumpek mendominasi suasana dalam ruangan tersebut. Sulit kali untuk melihat apa saja yang ada di dalam ruangan tersebut. Ketika mencoba menelusuri dinding gua dengan penerangan dari telpon genggam, barulah terlihat bahwa bagian dalam gua tersebut juga memiliki relief-relief yang senada dengan bagian luar gua.


[navigasi.net] Budaya - Gua Selomangleng
Pintu masuk keruangan lain yang berada disebelah kanan gua dengan hiasan dibagian atasnya. Ruangan yang ada di sebelah kanan gua sedikit lebih luas dibandingkan ruangan sebelah kiri

Berbeda dengan ruang sebelah kiri gua, pada sisi kanan gua, terdapat relief pada bagain atas dari pintu masuk. Mirip dengan relief yang sering menghiasi bagian atas dari pintu masuk candi. Ruangan ini sedikit lebih lebar dari sisi kiri. Pada dinding gua, terdapat bagian yang menonjol dengan cerukan kecil dibagian bawahnya, membentuk tungku. Sebatang dupa yang masih menyala nampak berada didalam tungku tersebut, menebarkan aroma menyengat yang memenuhi seluruh ruangan. Relief-rleief yang ada masih bisa terlihat cukup jelas untuk dinikmati.

Dari cerita yang beredar, Gua Selomangleng dulu pernah digunakan oleh Dewi Kilisuci sebagai tempat pertapaan. Dewi Kilisuci adalah putri mahkota Raja Erlangga yang menolak menerima tahata kerajaan yang diwariskan kepadanya, dan lebih memilih menjauhkan diri dari kehidupan dunia dengan cara melakukan tapabrata di Gua Selomangleng.

Terlepas dari gelap dan pengapnya suasana dalam gua, objek wisata Gua Selomangleng patut dikunjungi saat anda berada di Kediri. Tak jauh dari lokasi gua ini juga terdapat museum purbakala yang bisa dikunjungi dan banyak sekali menyimpan benda-benda arkeologi berupa patung/arca.

navigasi.net 2003 - 2024