Pabila cinta kepada Mu tlah merasuk sukma
Dan kerinduanku mendera tanpa jeda,
Maka sirnalah semua yang maujud
(puisi Sufi)
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Lain-lain - Kampung Basilam | | | | |
Kampung Basilam adalah kampung tarekat Naqsabandi Qadiriyah.
Penghuninya adalah para sufi yang menjalankan tarekat Naqsabandi
Qadiriyah. Siang malam, adalah hari hari dimana suara dzikir
dilantunkan kencang tanpa henti. Mencari Allah, dalam rasa cinta
yang kuat didada. Tidak ada yang tersisa lagi didunia ini, kecuali
mencari Dzat Allah yang Pengasih.
Kampung Basilam sejatinya merupakan pusat Tarekat Naqsabandi
Qadiriyah tertua di Indonesia, bahkan dipercaya tertua di Asia
Tenggara. Muridnya tersebar ribuan orang dalam kurun waktu sekian
abad diseluruh pelosok negeri. Mereka datang kemari untuk mencari
“jalan” menuju Sang Khalik. Sebuah “jalan”
atau tarekat yang dipercaya akan memupuk cinta manusia pada Allah
yang Maha Esa dengan serangkaian didikan agama yang taat dalam
pengasingan terhadap kehidupan duniawi. Disinilah
“sekolah” para sufi Naqsabandi mencapai
“maqam” atau tingkatan demi tingkatan untuk menyapa
Sang Pencipta.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Lain-lain - Kampung Basilam | | | | |
Basilam atau Babussalam (artinya: pintu kesejahteraan) merupakan
sebuah perkampungan terpencil dan terisolasi ditengah hutan
sekunder, nun diujung Tanjung Pura, Langkat, Sumut. Apabila
berangkat dari Medan, pergilah kearah Binjai-Langkat-Aceh sejauh 60
km. Setelah lewat Tanjung Pura, keluar dari jalan raya, belok masuk
kedalam sebuah jalan kampung kecil hingga 2 km, disanalah kampung
basilam berada. Sekilas, Basilam mirip dengan pesantren yang
terkucil, teduh, asri, sangat bersahaja. Tampak ada bangunan
berkubah lengkung seperti masjid, sebuah bagunan utama dari kayu
hitam yang besar dengan gaya rumah panggung, serta beberapa
bangunan tambahan lainnya. Selebihnya adalah rumah penduduk yang
jumlahnya hanya berkisar 100 kk. Penduduk ini diijinkan memakai
sebagaian kecil tanah Basilam untuk menetap disitu dan membangun
rumahnya. Kebanyakan dari mereka, adalah anak turun temurun dari
keluarga pendiri dan pengikut setia tarekat Naqsabandi sejak jaman
dahulu.
Adalah Tuan Syeh Abdul Wahab Rokhan yang pertama kali membawa
tarekat Naqsabandi Qadiriyah ketanah Langkat ini. Lahir 28
September 1811 di Danau Randa Rantau Binuang Sakti Negeri Tinggi
Bengkalis. Anak ini tumbuh menjadi seorang yang taat dalam
menjalankan ibadah agama. Hingga satu waktu, Tuanku Abdul Wahab
Rokan meniti ilmu hingga ke Mekah selama bertahun tahun. Disanalah
ia kemudian belajar tarekat Naqsabandi sampai kepulangannya kembali
ketanah kelahiran. Setibanya di Langkat, Sultan Langkat memberi dia
hadiah sebidang tanah yang boleh dipilih oleh dia dan kelak
disitulah berdiri pusat Tarekat Naqsabandi yang disebut sebagai
Kampung Besilam. Menurut cerita, ia mendapatkan lokasi Babussalam
dengan menaiki sebuah sampan kecil menuju ke hulu menentang arus
sungai deras menuju keatas bersama sekelompok kecil pengikutnya.
Hingga satu saat ketika sampan itu berhenti, dan ia melaksanakan
shalat, Tuanku Abdul Wahab Rokan kemudian mengatakan disinilah ia
akan menetap. Dimata pengikutnya, ia diberi gelar
“tuanku” (artinya: orang yang berilmu agama dan
dihormati) Syeh Abdul Wahab Rokan Al Kholidy Naqsabandi Tuan Guru
Babussalam Langkat.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Lain-lain - Kampung Basilam | | | | |
Setahun sekali, bertepatan dengan hari wafat Tuan Guru Abdul
Wahab Rokan tanggal 27 Desember 1926, diadakan acara haul besar
peringatan wafat Tuan Guru Pertama. Saat inilah datang ribuan murid
dan peziarah dari seluruh pelosok Asia dan Indonesia ke Basilam.
Dihari pertama dan kedua haul, pada malam hari seusai shalat
isya’, para khalifah (sebutan pengikutnya) dan peziarah
melakukan dzikir didepan makam Tuan Guru pertama Abdul Wahab Rokan.
Peziarah datang kemari selain mengikuti acara dzikir bersama
dimakam Tuan Guru Pertama, juga bersilaturahmi dengan penerus Tuan
Guru Basilam. Disaat inilah, kampung Besilam yang biasanya teduh
dan tenang mendadak menjadi sibuk karena datangnya ratusan bis
kemari membawa ribuan wisatawan, khalifah, dan peziarah.
Aku meminta Allah untuk menyingkirkan deritaku,
Allah menjawab: tidak,
Aku tidak mau menyingkirkannya, tapi untuk engkau
kalahkan.
Aku mohon agar Allah menghilangkan cacatku,
Allah menjawab tidak,
Jiwa adalah sempurna, badan hanyalah sementara.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Lain-lain - Kampung Basilam | | | | |
Aku mohon Allah memberiku kesabaran,
Dia menjawab tidak,
Kesabaran adalah hasil dari kesulitan,
ini tidak dihadiahkan tapi dipelajari.
Aku minta Allah memberiku kebahagiaan,
Allah menjawab tidak,
Aku memberi berkah, kebahagiaan adalah upaya kamu untuk
mencarinya.
Aku minta Allah dipupuskan penderitaan ini,
Allah menjawab tidak,
Penderitaan menjauhkan kamu dari duniawi
dan membawamu berlari mendekat ke Aku.
Aku minta Allah
membantuku mengasihi orang lain,
seperti Dia mengasihiku,
Allah menjawab:... aaah akhirnya kamu paham.
(author unknown)
Hantulaut-Jakarta
|