| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Lain-lain - Lava Tour - Kaliadem Bunker Kaliadem | | | | | Sore itu cuaca cukup panas, kabut tipis mulai menyelimuti Puncak
Merapi, namun suasana di Kawasan Wisata kaliadem malah bertambah
ramai. Ratusan orang memadati kawasan tersebut, menyebar ke
berbagai tempat, dari jauh terlihat warna-warni. Kontras sekali
dengan lahar merapi yang telah mengering, berwarna putih dan
hampir menutupi seluruh tempat ini.
Begitu tiba di lokasi, langsung saja kami menuju bunker yang
telah menewaskan petugas penyelamat Merapi beberapa bulan yang
lalu. Karena memang sejak lama sudah penasaran ingin melihat
seperti apa rupa bunker tersebut. Bunker tersebut memang
tertimbun lahar yang mengering, kecuali hanya menyisakan ruangan
terbuka di depan pintu yang sengaja dibersihkan untuk mengenang
relawan tanpa tanda jasa yang telah gugur.
Terus menuju ke dalam, kami mendapati pemandangan yang hampir
sama, semua tanah hampir berwarna putih semua karena tertutup
lahar yang mengering. Ketika kami terus melangkah, dihadapan kami
terdapat sebuah batu besar yang berasal dari letusan Merapi
sebelumnya. Batu Gajah yang berukuran panjang kurang lebih lima
meter dan lebar kurang lebih 4 meter ini sudah ditemukan sejak
tahun 1971. | | | | | | |
| | | [navigasi.net] Lain-lain - Lava Tour - Kaliadem Batu Gajah | | | | |
Ketika sudah mulai lelah mengelilingi kaliadem, obrolan kami
pun beralih tentang sosok Mbah Marijan sebagai ikon penunggu
Merapi. Sesaat kemudian, Nur Cahyono ( 24 ) pemandu kami
mengatakan,” Tempat Mbah Marijan tidak jauh dari sini kok
Mas, kalau mau saya anterin,”. Tanpa berpikir panjang,
ajakannya langsung kami iyakan. Rumah Mbah Marijan hanya berjarak
kurang lebih 200 meter dari tempat Wisata Kaliadem.
Sesaat kemudian kami memasuki pekarangan Mbah Marijan, setelah
menunggu beberapa saat ( karena harus bergiliran dengan yang lain
) akhirnya kami masuk. Setelah bersalaman dengan Mbah Marijan
kami dipersilahkan duduk sembari disuruh mencicipi kue khas
lebaran yang tersedia di meja. Dengan bahasa Jawa yang terkadang
kurang jelas, Mbah Marijan ngobrol tentang segala hal, baik
tentang Merapi maupun tentang filosofi hidup,.
“ Waktu muda dulu saya mengelilingi Merapi dua kali
dalam waktu seminggu. Tapi sekarang paling-paling hanya
melingkari punggung Merapi, saya sudah tua jadi tenaga semakin
berkurang,” tutur Mbah Marijan sambil melihat satu per satu
tamu yang ada di depannya. Kebanggaan menjadi Abdi Dalem Keraton
Yogjakarta juga menjadi filosofi hidup Mbah Marijan tersendiri,
“ walaupun hanya bergaji delapan ribu rupiah per bulan,
namun menjadi Abdi Dalem adalah sebuah pengabdian yang tulus
terhadap Keraton, dan hal hal ini tidak bisa dinilai dengan uang
semata,”. | | | | | | |
| | | [navigasi.net] Lain-lain - Lava Tour - Kaliadem Puncak Merapi Tertutup Awan Putih | | | | |
Sayang sekali waktu kami di sana Mbah Marijan tidak bersedia
di foto dengan alasan yang tidak bisa disebutkan. Selepas dari
sini, kami masih berkeliling di sekitar Kaliadem, diantaranya
melihat gedung pertemuan yang terlihat cukup mewah yang ada di
salah satu sisi Kaliadem. Gedung ini hampir saja runtuh karena
wedhus gembel Merapi pada bulan Juni 2006 kemarin, beruntung
lahar Merapi hanya mengenai pagarnya.
Secara keseluruhan Lava Tour kaliadem yang terletak Dusun
Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman-Yogyakarta ini
cukup menarik untuk dinikmati. Karena selain kita bisa menikmati
pemandangan Puncak Garuda ( salah satu Puncak Merapi yang
tertinggi ), melihat Kali gendol yang dalam sekali sebagai aliran
lahar Merapi juga bisa ketemu dengan Mbah Marijan yang menjadi
ikon Merapi.
Apalagi akses untuk menuju ke tempat ini yang relatif mudah,
karena mobil bisa parkir di pinggir lokasi wisata. Jalanan yang
kita lalui dari jalan raya Kaliuarng-Yogyakarta juga relatif
mulus. Namun kurang lebih 5 kilometer menjelang lokasi wisata,
jalanan menyempit, turun naik, sehingga kita harus waspada.
Ibaratnya kalau kita mau “napak tilas’ wedhus gembel
Merapi dapat kita saksikan di kaliadem. ( By AMGD )
|