Sehari sebelum memutuskan untuk berwisata ke Garut, saya coba-coba
mencari melalui internet objek wisata apa saja yang ada di
Kabupaten Garut. Dari situs garut.go.id tersebut saya menemukan
sebuah foto yang menarik dengan artikel singkat yang menjelaskan
objek wisata yang bernama Telaga Bodas. Sepintas mirip Kawah Putih,
karena penasaran langsung saja saya taruh objek wisata tersebut
menjadi objek wisata utama yang harus saya datangi.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Gunung/Kawah - Telaga Bodas Pancuran air panas pada pemandian air panas Cikahuripan | | | | |
Sampai di Garut, setelah sempat mampir sejenak ke objek wisata
Candi Cangkuang, kendaraan pun mulai dipacu menuju lokasi wisata
Telaga Bodas. Sepanjang perjalanan beberapa kali berhenti untuk
menanyakan kepada penduduk setempat dimana letak sebenarnya dari
objek wisata ini. Dalam benak saya, perjalanan kali ini tentunya
nggak akan sulit dikarenakan jalan yang selalui boleh dibilang
berada dalam kondisi aspal mulus. Namun asumsi tersebut tampaknya
harus segera dibuang jauh-jauh, kondisi jalan menuju lokasi telah
berubah menjadi jalan berbatu yang makin mendekati lokasi semakin
rusak kondisinya. Di dalam mobil tubuh berayun-ayun tidak jauh
berbeda dengan sebuah perahu dipermainkan ombak. Jangan pernah
berpikir akan menggunakan kendaraan bergardan rendah bila
berkunjung kelokasi ini, bisa dipastikan kendaraan tersebut akan
nyangkut oleh batu yang sperti sling berlomba bermunculan dari
tanah :( Lebar jalan yang ada hanya cukup untuk satu mobil, saya
tidak bisa membayangkan bila bertemu dengan kendaraan roda empat
dari arah berlawanan, pastilah salah satu pihak harus mengalah
untuk mundur beberapa puluh/ratus meter guna mencari badan jalan
yang sedikit lebih lebar. Begitu sempitnya jalan yang ada, tak
jarang badan mobil harus rela dibelai semak belukar yang tumbuh
subur dikanan kiri jalan. Alamat sepulang dari objek wisata ini,
mobil harus dipoles ulang agar guratan-guratan cat tersebut bisa
hilang dan mobil tamapak mulus kembali.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Gunung/Kawah - Telaga Bodas Sumber air panas Cikahuripan berupa air yang berwarna hijau tua | | | | |
Perjalanan "hancur" sepanjang 12,5 km praktis ditempuh dalam
waktu hampir 2 jam. Sesampainya di sebuah pertigaan dengan sebuah
papan hijau besar bertuliskan areal wisata Telaga Bodas, sempat
kebingungan karena tak tahu harus mengambil arah mana karena tidak
adanya tanda penunjuk wisata ke lokasi maupun orang yang bisa
dijadikan tempat bertanya. Track jalan yang ada di layar GPS saya
menunjukkan bahwa jalan kekiri memiliki jarak lebih jauh
dibandingkan jalan ke kanan dan kedua jalan tersebut sama-sama
berakhir di suatu titik, itu berarti sesampai dilokasi bila ingin
pulang saya harus menempuh jalan rusak yang sama :( Akhirnya kami
putuskan untuk ambil jalan ke kiri dengan alasan lebih lapang dan
sepertinya lebih sering dilewati kendaraan.
Keputusan ini mengantarkan kami ke sebuah objek wisata alam air
panas, Cikahuripan. Sebuah objek wisata air panas dengan kondisi
air yang berwarna hijau keputih-putihan dan hijau tua. Belum pernah
saya menemukan pemandian air panas dengan air yang berwarna hijau
tua seperti apa yang ada pada Cikahuripan. Bagi saya, air yang ada
benar-benar cukup panas untuk dipakai berendam atau mandi. Hal yang
aneh, disekitar tempat pemandian banyak sekali tumpukan baju yang
nampaknya telah selesai digunakan untuk berendam/mandi. Entah
mengapa baju-baju tersebut dibuang sehingga membentuk onggokan
sampah, beberapa potong baju juga nampak nyangkut disana-sini
diantara bebatuan sungai.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Gunung/Kawah - Telaga Bodas Pemandangan Telaga Bodas dari sisi timur, tampak rerumputan tumbuh subur hingga membentuk kepulauan-kepulauan kecil di tengah telaga | | | | |
Bingung karena apa yang saya dapatkan dari objek wisata ini
tidak seperti apa yang saya lihat melalui foto di internet,
akhirnya kami mencoba bertanya kepada penduduk sekitar. Berbekal
foto yang telah saya download dari situs garut.go.id akhirnya saya
dapat informasi bahwa objek wisata Telaga Bodas berada tak jauh
dari papan wisata berwarna hijau yang kami lihat sebelumnya.
Seharusnya dari papan tersebut kami belok ke arah kanan jalan
menerobos jalan bersemak-semak, sedikit mendaki dan nati akan
berakhir di tepi telaga. Rasa penasaran menjadikan kami tak sabar
untuk segera menuju lokasi. Untuk mengejar waktu yang terbuang,
kendaraan pun dipacu lebih cepat, untungnya jalan yang ada tidak
separah kondisi jalan sebelumnya. Masih berbatu namun lebih rata
permukaannya, sehingga cukup aman untuk dipacu, hanya saja goresan
belukar masih tetap saja ramah menjamah body mobil :(
Sesampainya dilokasi, hanya ada rasa takjub dalam dada saat
melihat pemandangan yang ada. Sungguh kontras sekali, dimana selama
perjalanan kami disuguhi dengan jalan rusak, sempit, berkelok-kelok
dengan semak belukar yang lebat, sekarang berada pada sebuah bidang
lapang dengan hamparan air putih kehijauan yang membentang luas.
Ya, Telaga Bodas, sesuai dengan namanya, Bodas yang berarti putih,
merupakan sebuah objek wisata berbentuk kawah dengan telaga yang
memiliki air berwarna putih kehijauan. Dari salah satu tepi telaga
tersebut tampak kepulan asap membumbung tinggi yang berasal dari
sumber air panas. Sungguh lega rasanya berada di lokasi wisata ini,
rasa capek dan kesal selama perjalanan berganti dengan rasa tenang
dan damai saat memandangnya. Udara dingin dan sinar matahari yang
menerobos dari sela-sela kabut memjadikan permukaan telaga tersebut
berwarna keperak-perakan. Diduga telaga yang ada merupakan bekas
kawah dari Gunung Karaha Bodas.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Gunung/Kawah - Telaga Bodas Salah satu sumur blerang yang mengeluarkan uap panas dengan air yang bergolak dibagian dalamnya. Warna biru pada foto ini adalah tenda salah satu pengunjung yang berkemah di lokasi ini | | | | |
Berjalan menyusuri tepi telaga hingga menuju tempat yang kaya
akan uap belerang, sungguh menarik sekali. Berbagai warna
lapisan/kerak tanah berpadu dengan bongkol kayu nampak serasi dan
indah untuk dilihat. Di beberapa tempat, sumber uap belerang dalam
skala kecil yang muncul dari dalam tanah, menimbulkan gelembung dan
bunyi unik ketika bercampur dengan air. Sumber yang lebih besar
menimbulkan gejolak air dengan bunyi yang bergemuruh, terkadang
diiringi dengan letupan/loncatan air. Ketika saya mencoba merasakan
seberapa panas air yang bergolak tersebut, ternyata memang
benar-benar panas. Rasanya tidak mungkin merendam anggota badan ke
dalam air tersebut, bisa matang nanti :D Sepanjang tepian telaga,
banyak ditumbuhi pohon puspa, begitu penduduk setempat
menamakannya. Pohon tersebut tumbuh dengan subur diatas permukaan
tanah yang telah terselimuti dengan kerak/endapan kapur. Sepertinya
kadar sulfur yang kuat di lokasi tersebut sama sekali tidak
mempengaruhi pertumbuhannya. Sayang dibeberapa tempat terutama
pohon-pohon yang sedikit lebih menjorok ke arah tengah danau nampak
jelas sekali terjadi proses penebangan, padahal kalau dibiarkan
tumbuh tentunya bisa meberi keunikan tersendiri saat
melihatnya.
Pak Aning, begitu nama salah seorang penjual makanan di tepi
Telaga Bodas. Sambil menikmati semangkuk mie instant hangat
buatannya, kami mendengarkan ceritanya yang dituturkan dengan penuh
semangat, akan betapa ramainya wisatawan dulu datang berkunjung ke
objek wisata ini. Namun dengan kondisi jalan yang semakin parah
kerusakaannya menjadikan objek ini seolah-olah telah dilupakan
orang.
"Dulu bila hari libur terlebih di hari lebaran atau tahun baru,
area parkir disini penuh dengan bus-bus wisata yang datang dari
berbagai kota, sampai-sampai ada yang tidak kebagian tempat parkir"
ujarnya. "Namun saat ini sepi sekali, mengingat jalan yang ada
sudah rusak sangat parah, dihari biasa boleh dibilang sama sekali
tidak ada pengunjung".
"Kalau saya boleh saran, tolong pemda setempat meperbaiki jalan
menuju objek wisata ini, sementara apa yang ada di sekitar telaga
ini biarlah seperti saat ini saja, biar tampak alami"
tambahnya.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Gunung/Kawah - Telaga Bodas Panoramic view dari wisata Telaga Bodas | | | | |
Ya, saya setuju dengan apa yang beliau kemukakan. Cukup perbaiki
kondisi jalan menuju lokasi dan biarkan saja bangunan yang telah
ada di lokasi ini, kalaupun ada yang perlu ditambahkan, mungkin
sarana toilet dan peribadatan. Selebihnya biarkan saja seperti apa
yang ada sekarang, karena Telaga Bodas justru sangat menarik sekali
dengan natural view-nya.
|