| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Lain-lain - Klenteng Sam Poo Kong Para peziarah sedang memanjatkan doa dan harapan di dalam kelenteng utama | | | | | Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah, memiliki sebuah cagar
budaya yang cukup tua yakni klenteng Sam Poo Thay Jin atau
disebut juga sebagai Klenteng Sam Poo Kong ataupun lebih dikenal
dengan sebutan Gedong Batu oleh warga Semarang. Klenteng Sam Poo
Kong merupakan tempat pemujaan pada seorang Laksamana Dinasti
Ming (1368-1643) dalam masa pemerintahan Kaisar Yung Lo, yang
diutus menjadi duta kaisar ke Nusantara tepatnya ke pulau Jawa,
dan mendarat di pantai Semarang pada tahun 1401.
Bangunan inti dari klenteng ini adalah sebuah gua batu dan
merupakan tempat utama dari lokasi ini. Gua batu ini dipercaya
sebagai tempat awal mendarat dan markas Laksamana Cheng Hoo
beserta anak buahnya saat berkunjung ke Pulau Jawa. Didalamnya,
pengunjung bisa melihat patung yang dipercaya sabagai patung Sam
Poo Tay Djien. | | | | | | |
| | | [navigasi.net] Lain-lain - Klenteng Sam Poo Kong Relief tembok yang menceritakan tentang misi perdamaian Laksamana Cheng Ho ke Indonesia | | | | | Pengunjung juga sering melakukan ciamshie untuk
dapat melihat suatu keberuntungan peziarah di masa depan. Untuk
melakukannya peziarah membakar hio/dupa dalam gua batu dan
melemparkan kepingan didepan altar sembahyang yang ditandai
dengan "Im" dan "Yang". Bila hasil lemparan tersebut salah satu
keping terbuka dan satunya lagi tertutup, maka dipercaya akan
memperoleh keberuntungan. Hal lain, peziarah dapat melemparkan
sekumpulan batang bambu secara acak dan apabila terdapat batang
bambu yang jatuh di hadapan altar sembahyang, maka batang bambu
tersebut tinggal diserahkan kepada petugas. Nantinya,
petugas/juru kunci akan mengambil selembar kertas yang bernomor 1
sampai dengan 28 disesuaikan dengan batang bambu yang jatuh.
Kertas tersebut berisi syair-syair dengan maknanya akan
diterjemahkan oleh jurukunci tersebut yang merupakan bagian dari
peruntungan nasib kita di masa depan. | | | | | | |
| | | [navigasi.net] Lain-lain - Klenteng Sam Poo Kong Patung Laksamana Cheng Ho yang didatangkan dari Cina terletak di tengah lapangan luas di depan kelenteng utama | | | | |
Dilokasi ini juga bisa dijumpai altar dan makam orang-orang
kepercayaan Laksamana Cheng Hoo saat di Jawa, yang sering pula
dikunjungi pengunjung untuk berziarah. Pemberian nama
bangunan/gedung tersebut cukup unik mengingat pemberian nama
didasarkan pada benda yang berasal dari kapal tersebut. Sebagai
contoh, Mbah Kiai Cundrik Bumi merupakan tempat segala jenis
persenjataan yang digunakan untuk mempersenjatai awak kapal.
Kiai/Nyai Tumpeng berkaitan dengan urusan makanan di kapal dan
Kiai Djangkar tempat meletakkan jangkar kapal. | | | | | | |
| | | [navigasi.net] Lain-lain - Klenteng Sam Poo Kong Ruang berada di bawah tanah kelenteng utama berisi meja altar dan batu bundar yang menutup lantai | | | | | Sedangkan Mbah
Djurumudi diduga/dipercaya sebagai makam dari jurumudi kapal.
Dalam bangunan tersebut dihiasai dengan berbagai lukisan dan
patung-patung yang menggambarkan perjalanan Cheng Hoo sampai ke
Jawa termasuk pula di permukaan dua pilar bangunan utama.
Klenteng Sam Poo Kong ini telah terkanl hingga ke mancanegara.
Bahkan kabarnya merupakan tempat yang telah ditetapkan oleh
pemerintah Cina sebagai tujuan wisata bagi pelancong asal Cina.
Uniknya tujuan wisata ini kebanyakan oleh warga Cina yang
beragama muslim dan/atau bernuansa budaya Islam, bukan nuansa
budaya Cina yang lekat dengan dupa dan lilin. Hal ini disebabkan
warga muslin Cina dari propinsi Yunan sangat akrab dan mengenal
baik serta menyakini bahwa Laksamana Cheng Hoo sebagai panglima
perang utusan Cina keturunan Persia yang memiliki latar belakang
Islam. Dari kenyataan itulah keberadaan Gedong Batu menunjukkan
hubungan erat antar bangsa Asia pada waktu lampau maupun hingga
saat ini, dan ini sangat jelas tertulis dalam prasasti yang ada
di kompleks klenteng.
|