Login

 

 
 

Artikel: Lain-lain - Klenteng Sam Poo Kong

 

 artikelgalerilokasiforum

 


[navigasi.net] Lain-lain - Klenteng Sam Poo Kong
Kelenteng baru untuk menyambut peringatan 600 tahun Laksamana Cheng Ho mendarat di Semarang

Telah dilihat: 12796x

Penulis

:

  Bozhart

Referensi

:

-

 

Lokasi

:

Kel. Bongsari;Semarang Selatan;Kota Semarang

Koordinat GPS

:

S6.996515 - E110.398362

Ketinggian

:

38 m

Fotografer

:

 

 

 

 

 

Tanggapan: 0 

 

 

Galeri: 12 

 



[navigasi.net] Lain-lain - Klenteng Sam Poo Kong
Para peziarah sedang memanjatkan doa dan harapan di dalam kelenteng utama
Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah, memiliki sebuah cagar budaya yang cukup tua yakni klenteng Sam Poo Thay Jin atau disebut juga sebagai Klenteng Sam Poo Kong ataupun lebih dikenal dengan sebutan Gedong Batu oleh warga Semarang. Klenteng Sam Poo Kong merupakan tempat pemujaan pada seorang Laksamana Dinasti Ming (1368-1643) dalam masa pemerintahan Kaisar Yung Lo, yang diutus menjadi duta kaisar ke Nusantara tepatnya ke pulau Jawa, dan mendarat di pantai Semarang pada tahun 1401.

Bangunan inti dari klenteng ini adalah sebuah gua batu dan merupakan tempat utama dari lokasi ini. Gua batu ini dipercaya sebagai tempat awal mendarat dan markas Laksamana Cheng Hoo beserta anak buahnya saat berkunjung ke Pulau Jawa. Didalamnya, pengunjung bisa melihat patung yang dipercaya sabagai patung Sam Poo Tay Djien.

[navigasi.net] Lain-lain - Klenteng Sam Poo Kong
Relief tembok yang menceritakan tentang misi perdamaian Laksamana Cheng Ho ke Indonesia
Pengunjung juga sering melakukan ciamshie untuk dapat melihat suatu keberuntungan peziarah di masa depan. Untuk melakukannya peziarah membakar hio/dupa dalam gua batu dan melemparkan kepingan didepan altar sembahyang yang ditandai dengan "Im" dan "Yang". Bila hasil lemparan tersebut salah satu keping terbuka dan satunya lagi tertutup, maka dipercaya akan memperoleh keberuntungan. Hal lain, peziarah dapat melemparkan sekumpulan batang bambu secara acak dan apabila terdapat batang bambu yang jatuh di hadapan altar sembahyang, maka batang bambu tersebut tinggal diserahkan kepada petugas. Nantinya, petugas/juru kunci akan mengambil selembar kertas yang bernomor 1 sampai dengan 28 disesuaikan dengan batang bambu yang jatuh. Kertas tersebut berisi syair-syair dengan maknanya akan diterjemahkan oleh jurukunci tersebut yang merupakan bagian dari peruntungan nasib kita di masa depan.


[navigasi.net] Lain-lain - Klenteng Sam Poo Kong
Patung Laksamana Cheng Ho yang didatangkan dari Cina terletak di tengah lapangan luas di depan kelenteng utama

Dilokasi ini juga bisa dijumpai altar dan makam orang-orang kepercayaan Laksamana Cheng Hoo saat di Jawa, yang sering pula dikunjungi pengunjung untuk berziarah. Pemberian nama bangunan/gedung tersebut cukup unik mengingat pemberian nama didasarkan pada benda yang berasal dari kapal tersebut. Sebagai contoh, Mbah Kiai Cundrik Bumi merupakan tempat segala jenis persenjataan yang digunakan untuk mempersenjatai awak kapal. Kiai/Nyai Tumpeng berkaitan dengan urusan makanan di kapal dan Kiai Djangkar tempat meletakkan jangkar kapal.

[navigasi.net] Lain-lain - Klenteng Sam Poo Kong
Ruang berada di bawah tanah kelenteng utama berisi meja altar dan batu bundar yang menutup lantai
Sedangkan Mbah Djurumudi diduga/dipercaya sebagai makam dari jurumudi kapal. Dalam bangunan tersebut dihiasai dengan berbagai lukisan dan patung-patung yang menggambarkan perjalanan Cheng Hoo sampai ke Jawa termasuk pula di permukaan dua pilar bangunan utama.

Klenteng Sam Poo Kong ini telah terkanl hingga ke mancanegara. Bahkan kabarnya merupakan tempat yang telah ditetapkan oleh pemerintah Cina sebagai tujuan wisata bagi pelancong asal Cina. Uniknya tujuan wisata ini kebanyakan oleh warga Cina yang beragama muslim dan/atau bernuansa budaya Islam, bukan nuansa budaya Cina yang lekat dengan dupa dan lilin. Hal ini disebabkan warga muslin Cina dari propinsi Yunan sangat akrab dan mengenal baik serta menyakini bahwa Laksamana Cheng Hoo sebagai panglima perang utusan Cina keturunan Persia yang memiliki latar belakang Islam. Dari kenyataan itulah keberadaan Gedong Batu menunjukkan hubungan erat antar bangsa Asia pada waktu lampau maupun hingga saat ini, dan ini sangat jelas tertulis dalam prasasti yang ada di kompleks klenteng.

navigasi.net 2003 - 2024