Login

 

 
 

Forum Perangkat GPS: Mode MSAS/WAAS

 
 
 
TopikMode MSAS/WAAS
Penulis  siaritea

(GMT) 16:14:51 Sabtu, 26 Januari 2013 

Tanggapan : 12

Dilihat: 1747

Kategori : Perangkat GPS 


Ngelmu lagi suhu2. Dari baca2 di forum, mode MSAS/WAAS tdk dapat digunakan di Indonesia, oke, tapi kalau misalnya tetap dipilih apakah ada kerugiannya dibandingkan dengan mode GPS normal? Atau tetap ada untungnya? Makasih sebelumnya.

 

 Halaman : 1  

 
Tanggapan

Asad, (GMT) 06:08:45 Selasa, 29 Januari 2013)

 

WAAS hanya mengcover Amerika Utara saja. Selain menggunakan satelit, juga menggunakan stasiun referensi di daratan. Diaktifkan atau tidak, tidak ada penagruhnya dengan mode GPS normal. Bisa saja receiver GPS menerima sinyal WAAS namun sinyal itu tidak dikoreksi karena disini tidak ada statiun referensi sehingga tidak berpegaruh ke akurasi GPS..

Ahmad Irfan AW, (GMT) 16:31:01 Selasa, 29 Januari 2013)

 

tapi kenapa, ketika WAAS/EGNOSNYA diaktifkan, di signal bar GPS pada saat tertentu muncul simbol ''D'' yang berarti WAAS-nya sdng bkerja.. ?! -

mula, (GMT) 16:49:42 Rabu, 06 Februari 2013)

 

Setuju sama Asad, walaupun GPSnya masuk Mode WAAS, tetap tidak ada koreksi yang diberikan kepada GPS kita, jadi sama aja, logikanya sih mendingan di non-aktifkan, daripada GPS kita sibuk nyari2 sinyal satelit GEO dan processor GPS juga sibuk kalkulasi kalau-kalau ada koreksi

yowah99, (GMT) 08:15:58 Senin, 18 Februari 2013)

 

cman pengalaman saya, klo pake waas, akurasi bisa menjadi 2m s/d 1m..
gak tw lagi klo ternyata g aktif... hahaaaa

Crazy_doctor, (GMT) 09:51:19 Senin, 18 Februari 2013)

 

koreksinya dikirim dari stasiun darat oleh masing-masing pemilik satelit. dan pemilik satelit hanya memberikan koreksi untuk negaranya saja, bukan untuk seluruh dunia.
ketika waas diaktifkan, maka gps bisa juga menerima sinyal satelit waas sehingga ada tambahan satelit. bisa di deteksi dari nomor satelit yg muncul di layar gps. tetapi tetap tdk ada koreksi.
ketika sy ke wamena memang gps waktu itu sering menunjukkan akurasi hingga 2m, mungkin karena lokasi tempatnya diatas gunung, sangat terbuka jadi seluruh cakrawala terlihat.
kita bisa juga memakai visual gps untuk melihat detail sinyal satelit.

KreatifAkuisisi, (GMT) 11:35:07 Selasa, 19 Februari 2013)

 

Klo CORS, adakah bisa diakses, om Andre?

Crazy_doctor, (GMT) 11:50:59 Selasa, 19 Februari 2013)

 

wah, belon pernah nyoba tu.
sekilas lihat di websitenya, kelihatannya nggak bisa untuk gps handheld ya? dan ref station kelihatannya nggak ada yg di indo. entah apa bisa pakai yg lain. udah pernah coba?

dulu pernah coba dgps melalui internet, ternyata nggak pengaruh karena ref station nggak ada yg di indo.

coba ah, ntar kalo sampe rumah diutak-atik. ada mainan baru lagi ni, hihihi...

Crazy_doctor, (GMT) 16:08:36 Selasa, 19 Februari 2013)

 

quote dari situs cors:
To increase the accuracy of autonomous GPS, differential corrections can be applied to the GPS observations. Differential corrections eliminate or reduce errors associated with the measurements made to each satellite (pseudo-range) that was used in determining the point position. There are two common methods for applying these corrections; real-time differential GPS and post-processed differential GPS. Both methods require information from a secondary source (e.g., a second GPS receiver located at a known point).

Real-time differential GPS requires a radio link between the rover receiver (i.e., your handheld unit) and a base receiver (i.e., the GPS receiver located at a known point). Via this radio link corrections to the pseudo-ranges are made before the point position is computed. Once the position is computed all the pseudo-ranges and pseudo-range corrections are not usually saved. Even if this information were saved, it would be somewhat inappropriate to further correct the data. Depending on the equipment, distance from the base station, and a host of other variables your positional accuracy can be improved to the sub-meter level.

Post-processed differential GPS requires that GPS data be collected simultaneously at both the rover and base receivers. These data must include pseudo-range measurements to common satellites and precise time stamps for each measurement. After the measurements are made, the base and rover station data are combined via a computer with post-processing software and corrections are applied to the rover data. Depending on the equipment, the distance from the base station, and a host of other variables; this method can also improve your positional accuracy to the sub-meter level.

For both real-time and post-processed differential GPS, you are required to have additional hardware. Real-time GPS requires that your handheld GPS receiver includes an attachment capable of receiving radio signals containing differential corrections. Post-processed GPS requires that your receiver can output appropriate data in a proper format (e.g., RINEX format). Post-processing also requires software that will allow you to combine data from the rover and base stations, and a base station collecting appropriate data in a proper format.

jd, ya nggak bisa dipakai di handheld biasa, tp bisa pakai aprs ato link lainnya.
ada yg tau cara convert gpx ke rinex?
udah lama dpt softwarenya, tp kok semua hy bisa dipakai ketika konect langsung ke gps, nggak bisa convert dari file gpx.

Crazy_doctor, (GMT) 16:09:35 Selasa, 19 Februari 2013)

 

sorry, lupa nambahin. itu sudah bukan waas / sbas lagi, tp dgps yg pakai ground station.

KreatifAkuisisi, (GMT) 17:51:13 Selasa, 19 Februari 2013)

 

Justru om, itu kan WAAS atau SBAS kan jelas sudah kagak bisa didaerah kita.
Sorry klo diluar judul trit, toh tujuannya sama.

Yang diinginkan adalah koneksi ke CORS yang ada disekitar kita, sebagai acuan hasil multi reference points.
Yang dipelukan bagaimana akses ke CORS adakah lewat inet, bilamana ada apakah free akses atau ada minimum service yang harus dilakukan, sesuai ketentuan CORS.
Klo lewat radio sih nyerah deh.
Adakah akses tsb untuk masyarakat umum diluar kampus atau goverment body.
Mengenai GPS RAW atau RTK yang terjangkau oleh kita-kita itu justru yang mau dieksperimentasikan.

Atau musti cari metoda lain?
What a waste...klo ternyata ada akses tsb.

Crazy_doctor, (GMT) 18:09:43 Selasa, 19 Februari 2013)

 

wah bisa banget itu. kayanya si pake inet yg paling mudah. software juga udah ada, cuman musti di upgrade tampilannya.

denger-denger si katanya ada beberapa station di indo, tp herannya kok ya nggak pernah di publikasi. mbok ya dibuka untuk umum gitu ya? jadi bisa dinikmati rame2 daripada ngendon berdebu. makan antena sendiri kan nggak enak to? bisa rontok gigi.

apa mau buat sendiri aja? hehehe.........
mahal nggak ya? kayanya cuman perlu fix antena outdoor, receiver, komputer, dan saluran internet.

eh, kalo digabungin dg aprs, handheld dlm jangkauan radio bisa juga menikmatinya (tp handheldnya musti konek ke radio juga).

KreatifAkuisisi, (GMT) 18:33:14 Selasa, 19 Februari 2013)

 

Siip dok, kabar kabari hehehehe


Anda diharuskan login terlebih dahulu sebelum memberi tanggapan.
navigasi.net 2003 - 2024