| Fotografer: Ninuk.A Pintu gerbang utama barat yang terdiri dari dua lantai. Pada periode 1765-1830, lantai atas digunakan sebagai kantor komando. Hal ini sangat memungkinkan karena letaknya yang relatif tinggi dan mempunyai jarak pandang yang bagus baik kedalam maupun keluar benteng | | | | |
| Fotografer: Ninuk.A Tampak dalam dari bagian gerbang utama barat dimana bagian sisi kiri dan kanan adalah lokasi barak prajurit | | | | |
| Fotografer: Ninuk.A Teras luar dari barak perwira | | | | |
| Fotografer: Ninuk.A Tempat tidur milik Bapak Hadisiswoyo warga Bantul yang dulunya dipergunakan oleh Jendral Sudirman untuk beristirahat pada tgl 10 Juli 1949 dalam perjalanannya menuju Kota Yogyakarta sebagai tindak lanjut hasil persetujuan Roem Royen | | | | |
|
| Fotografer: Ninuk.A Barak prajurit yang juga tediri dari dua lantai | | | | |
| Fotografer: Ninuk.A Bangunan bertingkat yang berlokasi di sisi selatan yang juga dulunya merupakan barak prajurit | | | | |
| Fotografer: Ninuk.A Bagain dalam dari barak-barak yang ada di lokasi benteng ini telah berubah fungsi menjadi museum penyimpanan benda-benda sejarah perjuangan dan diaroma yang menceritakan suatu kejadian sejarah | | | | |
| Fotografer: Ninuk.A Granat Gombyok merupakan salah satu senjata yang dipergunakan dalam masa revolusi fisik 1945-1949 di Yogyakarta | | | | |
|
| Fotografer: Ninuk.A Sisi sudut benteng yang menghadap langsung ke keraton yang saat ini sudah terhalang oleh gedung bertingkat kantor pos | | | | |
| Fotografer: Ninuk.A Bagian tengah benteng yang berupa taman dengan bangunan barak perwira dibagian sisi utara dan selatan | | | | |
| Fotografer: Ninuk.A Alat suntik beserta jarumnya yang dulu dipergunakan oleh petugas PMI dalam perjuangan Jendral Sudirman | | | | |
| Fotografer: Ninuk.A Maket benteng vredeburg yang menyerupai bentuk kura-kura dengan keempat kakinya | | | | |
|