Login

 

 
 

Kuliner

 

S8.673450 - E115.262760

Sea Food: Warung Mak Beng
Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali
Jl Hang Tuah No.45. Telp: 0361 282 633

Warung Mak Beng ini memiliki lokasi yang strategis di tepi pantai Sanur. Dikalangan masyarakat lokal Warung Mak Beng sudah punya tempat tersendiri, terbukti kalau anda datang pada saat jam makan siang, bersiap-siaplah untuk antri hanya sekedar untuk mendapatkan tempat duduk.

Ninuk.A - Senin, 16 November 2009

 

Tanggapan

Ninuk.A :
(GMT) 00:43:43 Senin, 16 November 2009)


Warung yang berdiri sejak tahun 1941 ini didirikan oleh Ni Ketut Tjuki yang lebih dikenal dengan sebutan "Mak Beng". Seorang ibu yang duduk disamping saya mengatakan dia sudah menjadi pelanggan Warung Mak Beng sejak masih gadis ketika masih bekerja di hotel sekitar pantai Sanur. Menu yang disajikan adalah ikan Jangki goreng dan sop kepala ikan lengkap dengan sepiring nasi putih (disebut juga 'standard porsi').
Ikan-nya selalu ikan Jangki yang segar langsung dari nelayan sekitar karena lokasi-nya memungkinkan. Kalau cuaca sedang tidak baik dan hasil tangkapan nelayan sedikit, maka dapat dipastikan warung ini akan tutup lebih cepat, begitu cerita seorang ibu yang telah menjadi pelanggan Warung Mak Beng sejak dirinya masih gadis. Setelah berputra dan cucu kebiasaan mengunjungi Warung Mak Beng sepulang sembahyang di Pura sekitar masih dilakukan.




Ninuk.A :
(GMT) 00:45:35 Senin, 16 November 2009)


Seporsi menu standard terdiri dari ikan Jangki goreng dan sop kepala ikan beserta sepiring nasi yang masih hangat. Ikan gorengnya garing dan sangat gurih. Yang membuat pelanggan ketagihan akan tempat ini adalah sambal yang dikenal dengan sambal Mak Beng. Sambal ini sendiri konon ide-nya datang dari mertua Mak Beng dan tetap dipertahankan sampai sekarang. Rasa terasi dalam sambal-nya terasa tanpa harus membuat sambal beraroma terlalu ‘keras’ untuk ukuran sambal terasi, pedasnya pun dijamin membuat keringat kita mengalir deras ditambah kondisi warung yang tidak menggunakan penyejuk udara. Setiap sambal yang disajikan disertai pula dengan jeruk sambal. Disarankan untuk mencampur sambal dengan jeruk sambal dan kecap yang disediakan karena akan semakin menambah selera makan anda. Hal ini saya ketahui lagi-lagi dari ibu yang sudah lama menjadi pelanggan Warung Mak Beng.

Selain ikan goreng, porsi standard juga datang dengan semangkuk sup kepala ikan. Sup-nya segar dan tidak beraroma ‘laut’ alias amis dan walaupun berwarna kekuningan mirip dengan kuah soto tapi rasanya sama sekali tidak sama dengan kuah soto. Sangat segar dan cocok disantap sebagai pendamping ikan goreng. Uniknya ada potongan mentimun dalam kuah sop-nya. Walaupun terlihat tidak biasa ternyata setelah disantap tidak ada yang aneh dengan menggabungkan mentimun kedalam sop ikan. Konon sop kepala ikan ini gagasannya datang dari Mak Beng dan suaminya I Putu Gede Wirya (Nyoo Tik Gwan).

Satu porsi standard dihargai Rp 22.000,-. Rata-rata pelanggan lokal yang datang selalu memilih es jeruk sebagai minumannya, mungkin untuk mengimbangi pedas-nya sambal dan panasnya warung maka es jeruk dirasa sebagai minuman yang menyegarkan. Walaupun harus antri untuk mendapatkan tempat duduk pada saat jam makan siang, hidangan yang disajikan tidak perlu membuat anda menunggu lebih lama karena menunya memang hanya ikan Jangki goreng dan sup kepala ikan saja



bsuroyo :
(GMT) 04:09:36 Senin, 16 November 2009)


Om Ninuk, mantap ulasannya!! Foto-fotonya membuat saya menjadi lapar, he..he..he...

octafiantos :
(GMT) 07:47:18 Kamis, 19 November 2009)


mantap sekali ulasan topik ini!
meskipun sedikit berbeda, jadi ingat warung makan di banyumas yang terletak di pinggir kali. menu yang disajikan hanya ikan goreng yang diambil dari kali. selain lalap dan oseng2 tidak ada menu lain di warung makan tsb.

belum makan siang, hujan deras. kebayang kan lapernya

Anda diharuskan login terlebih dahulu sebelum memberi tanggapan.
navigasi.net 2003 - 2024