| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Mata Air Panas - Guci | | | | | Legenda*
Sahibul hikayat, air panas Guci adalah air yang diberikan Walisongo
kepada orang yang mereka utus untuk menyiarkan agama Islam ke Jawa
Tengah bagian barat di sekitar Tegal. Karena air itu ditempatkan di
sebuah guci (poci), dan berkhasiat mendatangkan berkat, masyarakat
menyebut lokasi pemberian air itu dengan nama Guci. Tapi karena air
pemberian wali itu sangat terbatas, pada malam Jumat Kliwon, salah
seorang sunan menancapkan tongkat saktinya ke tanah. Atas izin
Tuhan, mengalirlah air panas tanpa belerang yang penuh rahmat ini.
Nah, Sampai saat ini, setiap malam Jumat Kliwon, banyak orang
datang dan mandi di tempat pemandian air panas ini untuk mendapat
berkah.
.............................
Apa yang anda bayangkan begitu teringat nama Tegal? Warteg,
Martabak, atau Teh Poci Apapun jawabannya, semuanya memang identik
dgn Tegal. Jadi orang Tegal patut bangga.
Membayangkan nikmatnya seruput teh
tubruk Slawi, dengan gula batu, dituang dari Poci tanah
liat... hhem nikmatnya... Ini mengingatkan kenangan masa
silam saat-saat sebelum Sosro melahirkan teh celup. Teh tubruk
sekarang agak sulit dicari, kecuali pada momen tertentu barangkali,
nostalgia atau anda datang langsung ke Tegal.
| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Mata Air Panas - Guci | | | | |
Cerita tentang Teh Poci, teringat
Guci. Guci sebuah poci pancuran besar yg berasal dari alam. Airnya
mengepul panas dari perut bumi, yang ditampung di dalam kolam,
membentuk pemandian umum.
Tua, muda, lelaki, perempuan
berendam bersama-sama. Penikmatnya duduk leyeh-leyeh menikmati
hangatnya pancuran ditengah dinginnya pegunungan Slamet. Air panas
bercampur belerang, meregangkan otot yg kaku kedinginan, juga
memberikan efek penyembuhan kulit2 yang sudah menua. Mitos dan
kenyataan tentang air belerang ini sudah diakui berlaku di gunung
manapun.
Guci pemandian alam yang khas
Tegal, siapapun tanpa memandang jenis kelamin atau usia, semuanya
dipersilahkan duduk tenang berendam, tak perlu risih berbaur
dipancuran yg sama. Buat yang sedikit malu-malu kucing, boleh pake
kaca mata gelap, asal jangan lirak-lirik saja.
Ada 13 pancuran umum dan 10 air
terjun alam. Tinggal pilih, semuanya baru keluar dari sumber mata
air yg sama. Guci berada 40 km di selatan kota Tegal. Ambil jurusan
ke selatan menuju Slawi, terus aja ke selatan lewat Lebaksiu, ke
arah Purwokerto. Lebaksiu itu kota kecamatan kecil dimana sebagian
besar penduduknya migran pedagang martabak di kota2 besar dari | | | | | | |
| | | [navigasi.net] Mata Air Panas - Guci | | | | | Sabang sampai Marauke, termasuk semua yg ada di Bontang. Jadi kalau
beli martabak biar dikasih murah, tebak aja penjualnya, "mas kulo
saking Tegggalll, bapake Lebaksiu-ne pundi ?" Setelah itu
ada penujuk jalan yg menunjukkan tanda arah Guci, belok kiri lewat
Bumi Jawa, desa Tuwel dan akhirnya mentok diatas di
ketinggian 1,050 meter dpl.
Guci sudah komersial, jadi anda
bisa mendapatkan banyak pilihan dari melati sampai bintang empat.
Ada sarana rekreasi ikutan spt menunggang kuda dan hiking. Dari
yang sekedar menikmati keindahan alam, memperbaiki kulit, ataupun
yang sedang mencari pesugihan. Suasana pegunungan dan keramaian
yang ada mirip peristirahatan di Puncak Pass Cianjur. Sayur2an
segar dari kebun di lereng2 gunung banyak dijajakan, dan biasa
dibawa sebaga buah tangan.
Guci tempat yang cocok untuk
liburan keluarga. Pada musim liburan, mungkin terlalu ramai, tetapi
buat yang punya masalah kulit tidak usah ragu2 untuk berendam
bersama, airnya jernih dan terus mengalir dan tentunya mumpung lagi
di Tegal.
|