 | |  | |  | | |
| | | [navigasi.net] Flora&Fauna - Kebun Teh Pagilarang Background Gunung Dieng (?) yang tampak menjulang tinggi diatas hamparan kebun teh | |  | |  |
Perkebunan Teh Pagilarang terletak dikabupaten Batang, kecamatan
Blado, disebelah selatan kota Batang, Jawa Tengah. Mulanya, pada
tahun 1840 seorang Belanda yang diketahui bernama E. Blink membabat
hutan didaerah ini untuk ditanami kina dan kopi, ternyata hasilnya
tidak menggembirakan. Kemudian Meneer Blink beralih dengan menanam
teh dan hasilnya sangat menggembirakan. Keberhasilan Meneer Blink
ini menarik sebuah Maskapij Belanda dikota Semarang untuk
melakukannya dengan skala komersial dan sialnya, tidak
begitu lama kemudian, pabrikpun terbakar habis dan terpaksa ditutup.
Pada tahun 1920, perkebunan teh ini diambil alih oleh sebuah
perusahaan Inggris dan pada tahun 1928, pabrik teh ini digabung
dengan P&T Lands (konon berarti Pamanukan & Tjiasem). Lahan
yang tinggi dan cukup sulit dapat diatasi dengan membuat "kereta
gantung" untuk mengangkut daun-daun teh. Setelah mengalami beberapa
perubahan-perubahan pada zaman pendudukan Jepang dan kembali lagi
pada perusahaan Inggris, maka ada semacam kesepakatan untuk
menyerahkan perkebunan ini pada Universitas Gajahmada, pada masa
Menteri PTIP Prof. Ir. Toyib, untuk kepentingan sarana riset dan
pendidikan mahasiswa. Terakhir, perkebunan ini diambil alih oleh
negara dan ditempatkan dalam jajaran BUMN dengan nama PT Perkebunan
Perindustrian Perdagangan dan Konsultasi PT Pagilarang dengan
tujuan sepenuhnya komersial meskipun juga masih sebagai lembaga
penelitian.
Meskipun produksi tanaman utamanya teh, tetapi ada
lahan yang ditanami kopi, kakao, cengkeh dan kina. Areal tanah
sekitar 1.131 Hektar pada ketinggian dari 700 s/d 1.600
meter, terbagi dalam 3 afdeling dimana macam tanaman
disesuaikan dengan ketinggian dan permukaan lahan. Perkebunan ini
menyerap tenaga kerja harian sekitar 3.000 orang. Hasil teh terdiri
dari berbagai jenis: hitam, hijau baik untuk pasaran lokal
(25%) selebihnya diekspor (75%), keberbagai negara seperti
USA, Canada, Jerman, Jepang dan Timur Tengah.
 | |  | |  | | |
| | | [navigasi.net] Flora&Fauna - Kebun Teh Pagilarang Sistem tanam terasering digunakan untuk menangani curamnya lembah perbukitan | |  | |  | Tatkala agrowisata mulai menjadi wacana luas di beberapa negara,
khususnya Thailand, bahkan beberapa provinsi di Indonesia juga
mengikutinya, Pagilaran pun tak mau ketinggalan untuk
mengembangkannya, di samping tetap mempertahankan produk utamanya
sebagai sentra penghasil teh terbesar di Jateng. Ada beberapa
keunggulan yang dimiliki Kebun Teh Pagilaran, sehingga cukup
diminati wisatawan asing dan domestik :
Pertama, pemandangan alam di sekitarnya memang eksotik
dengan hamparan kebun teh yang memesona di Pegunungan Dieng bagian
utara, dengan ketinggian 1.000-1.500 meter dari permukaan laut
(dpl). Wajar jika lingkungan sekitarnya menjadi sehat, alami,
segar, serta jauh dari kebisingan dan polusi. Dengan suhu 15-18
derajat Celcius pada malam hari, dan 21-25 derajat Celcius pada
siang hari, setiap pengunjung akan merasakan hawa sejuk yang
menenteramkan batin dan pikiran.
 | |  | |  | | |
| | | [navigasi.net] Flora&Fauna - Kebun Teh Pagilarang Hamparan kebun teh yang sangat luas | |  | |  | Kedua, wisatawan bisa melihat langsung proses pembuatan teh,
mulai dari pemetikan, pengolahan sampai pengepakan di pabrik.
Artinya, objek ini sekaligus bisa menjadi ajang pembelajaran bagi
siapa saja yang ingin melihat dari dekat proses industri teh, mulai
dari hulu sampai hilir.
Ketiga, para wisatawan juga dapat menikmati paket tea
walk bersama teman-teman dari satu instansi, sekolah,
organisasi, atau perusahaan, sekaligus berolahraga santai sambil
menghirup udara sejuk dan segar. Jalan-jalan mengitari kebun teh
akan membawa kenangan yang sulit dilupakan.
Keempat, pengunjung juga bisa menikmati momen matahari
ketika sedang terbit atau ketika hendak tenggelam di ufuk barat.
Kelima, adanya beberapa objek pendukung seperti Curung
Binorong dan Curung Kembar, dengan pemandangan sekitar yang indah
dan alami, dan hamparan kebun teh dan kebun cengkeh di sepanjang
lereng pegunungan. Ada juga objek peninggalan sejarah seperti rumah
peninggalan Belanda, kopel, kereta gantung, dan bak air
Sijegang.
 | |  | |  | | |
| | | [navigasi.net] Flora&Fauna - Kebun Teh Pagilarang Seorang pemetik daun teh sedang menjalankan tugasnya dengan tekun | |  | |  |
Diperkebunan teh Pagilarang disediakan akomodasi yang terdiri
dari beberapa bungalow, dari 1 s/d 2 kamar, dengan patokan harga
dari Rp 150.000.- sampai Rp 250.000.- dan sering didatangi
oleh pencinta alam dan pecandu kebugaran "tea walk". Makanpun dapat
diatur oleh petugas bungalow dengan menu yang cukup baik, karena
semuanya enak ditempat yang dingin........ Ini bukan hotel
berbintang, jadi jangan lupa membawa handuk dan sabun sendiri.
Kalau mau relaks, sebaiknya datang tidak pada saat libur atau
week-end.
Yang menarik untuk dicatat, ternyata Kesebelasan Putri
Perkebunan Teh Paggilarang beberapa tahun yang lalu memegang rekor
juara nasional beberapa kali, mungkin karena mereka sering naik
turun gunung sehingga stamina lebih prima dan napaspun lebih
panjang. .
|