| | | | | | |
| | | [navigasi.net] Flora&Fauna - Penangkaran Rusa Cariu Sekumpulan rusa yang sedang bersantai dibawah rindangnya pohon | | | | | Tempat penangkaran Rusa di Cariu ini tidak banyak diketahui
orang. Sepi dan jauh dari keramaian. Padahal, lokasi ini sudah
ada sejak tahun 1993 dengan nama Wahana Wisata Penangkaran Rusa
(WWPR) milik Dinas Perhutani Bogor. Ditilik dari lokasinya,
tempat ini sebetulnya potensial didatangi oleh wisatawan lokal
yang ada di Jakarta, Bogor dan Cianjur atau Bandung. Artinya,
jika mereka tau disini ada tempat wisata alam yang lumayan bagus,
tentunya akan banyak pengunjung yang kemari.
Arah dari Jakarta menuju lokasi ini gampang saja,
pergilah kearah Cibubur, lalu masuk di jl. Alternatif
Cibubur-Cileungsi. Terus saja arahkan mobil kearah Jonggol tembus
ke Cianjur. Melalui jalan yg lumayan bagus dan berliku liku
melewati sawah yang luas dan deretan perbukitan yang cukup indah,
sampailah kita di desa Buana Jaya, Kecamatan Tanjung sari, Cariu,
Bogor. Disinilah lokasi WWPR berada, karena itu penduduk sekitar
menyebutnya sebagai: “rusa cariu”, artinya
penangkaran ini berada diwilayah Cariu. Jika dihitung dari
Cibubur, bisa jadi jauhnya sekitar 40 km lebih dan kurang. Tidak
jauh amat, kan.
Ditepi jalan berdiri papan nama sederhana dari kayu apa adanya
bertuliskan: penangkaran rusa. Belokan mobil, melewati
jalan berbatu kasar sepanjang 50m kedalam hingga berhenti ditepi
sungai Cibeet yang sangat lebar dan berair deras. Mobil tidak
dapat melanjutkan perjalanan karena didepan sudah ada jembatan
gantung yang hanya bisa dilalui dengan jalan kaki dan naik motor.
Lokasi penangkaran itu sendiri masih perlu berjalan kaki sekitar
50 m lagi melalui hutan sekunder yang nyaman dan satu lokasi
camping kecil. Sekilas mata menyapu lokasi, tempatnya sungguh
enak, bersih, dibawah bayang bayang keteduhan pepohonan yang
rindang dan gemericik air sungai dari kejauhan. Tempat ini cocok
juga dipakai buat siapapun yang ingin menyepi dari bisingnya
dunia luar. Saya sendiri sempat berkeinginan menghabiskan cuti 2
hari dengan camping disini karena melihat sepinya lokasi ini.
Pasti ideal untuk melakukan treking ringan sambil mengitari
wilayah ini, kata saya dalam hati. | | | | | | |
| | | [navigasi.net] Flora&Fauna - Penangkaran Rusa Cariu Jalan menuju area lokasi penangkaran rusa | | | | |
Didalam, kami melihat satu areal luas yang dibatasi oleh pagar
kawat melingkar. Ditengahnya membelah jalan berbentuk jembatan
kayu memanjang yang diujungnya ada gazebo lebar. Sebelum masuk
kami bersalaman dahulu dengan penjaga lokasi penangkaran ini dan
berbicara penuh tawa ramah. Setelah berkenalan kami pun masuk
kedalam melewati jembatan kayu itu keareal tempat rusa
berada.
Rusa disini lumayan jinak dengan pengunjung. Mereka tanpa ragu
bisa mendekat dan meminta makan langsung dari tangan manusia yang
memberinya. Ini sebuah momen yang amat menyenangkan. Bisa
dibayangkan jika membawa anak kecil kemari, tentunya merupakan
hal yang amat berkesan bagi dirinya berdiri berdekatan dengan
sekelompok rusa sambil memberi makan langsung dari tangan
sendiri. Makanan kesukaan hewan herbivora ini adalah buah buahan
manis. Dan rusa-rusa akan dengan antusias mendekat jika dipanggil
sambil mengacungkan sekepal buah buahan didepan matanya.
Lucunya, rusa disini takut dengan pengunjung berpakaian
dokter. Kata penjaganya, penghuni disini akan sontak berlarian
menjauh jika ada orang dengan pakaian dokter kemari. Tampaknya
mereka semua jerih dikejar kejar dan ditangkap lalu disuntik oleh
dokter hewan yang rutin berkunjung kesini. Saya tertawa geli
dalam hati. Ternyata rusa takut juga disuntik, dan luarbiasanya
mereka bisa mengingat dari bentuk pakaian manusia yang datang
disini. Jadi, pesan moralnya simple saja: “Jika ingin
memberi makan rusa, maka jangan berpakaian bak seorang dokter,
dijamin rusanya lari bersembunyi diantara semak semak”.
Hahaha
Melihat komposisi penghuni lokasi WWPR, disini terdapat
campuran beberapa species rusa. Diantaranya adalah rusa totol
(Axis Axis), rusa jawa (Axis Timorensis), dan rusa bawean (Axis
Kuhlii). Populasinya lumayan banyak, ada sekitar 70 ekor rusa
dibiarkan lepas dalam kandang seluas 2 ha.
Populasi ini akan tetap dipertahankan dalam jumlah ideal
dengan luas kandang. Rusa memang hewan yang aktif soal
“anak beranak”. Dalam usia 20 bulan, seekor rusa
jantan sudah bisa membuat bunting 20 ekor rusa betina. Luar biasa
memang. Tidak heran lantas muncul mitos bahwa organ rusa sanggup
mendongkrak libido (walaupun itu tidak terbukti secara ilmiah).
Apabila sekelompok komunitas rusa tidak menemui predator
alamiahnya dialam, dipastikan jumlah mereka akan dengan cepat
membengkak. | | | | | | |
| | | [navigasi.net] Flora&Fauna - Penangkaran Rusa Cariu | | | | |
Karena itu, jika jumlahnya berlebih maka sisanya akan dijual
kepada siapapun yang berminat . Kedengarannya aneh memang, tapi
rusa disini memang boleh dibeli melalalui Perhutani Bogor. Harga
persatuan antara 2 juta hingga 5 juta per ekor tergantung usia
dan berat tubuhnya. Apakah dibeli untuk dimakan? Entahlah.
Penjaga disini juga tidak tau untuk apa rusa itu dibeli. Yang
pasti, mereka mengaku tidak mau menyembelih rusa dan memakannya.
Rasa sayang karena memelihara rusa membuat mereka tidak tega hati
memakan binatang piaraan ini.
Tanpa sadar jam sudah bergeser hingga jam 2 siang. Perut kami
sudah berbunyi berdentam dentam bak genderang perang, tanda lapar
mulai menyerang.
Kami segera menyantap makanan yang kami bawa dari Jakarta
sambil duduk duduk di saung sederhana yang ada disana. Lokasi ini
jeleknya cuma satu yakni tidak ada warung makan atau
berjualan snack ringan. Karena itu, jika tidak mau lapar, lebih
baik siapkan makanan sejak dari Jakarta. Jangankan makanan,
listrik pun tak ada disini. Semuanya serba sederhana dan apa
adanya. Untungnya disini ada MCk yang memadai. Pengunjung yang
sudah kebelet bisa “bertapa” dengan nyaman di MCK
tanpa perlu takut melakukan itu disungai Cibeet
|